“Overdosis” Kristen dalam Menyikapi Tuhan Sejati


Kristen overpede mengatakan kalau Tuhan yang mereka sembah itulah “Tuhan sejati”. Padahal, sejarah memperlihatkan ironi dari klaim tersebut, di antaranya:

1. Pasukan Salib yang dipimpin Abraha ketika akan menyerang dan menghancurkan Kakbah diluluh lantakkan burung Ababil yang melontari mereka dengan batu panas sehingga keadaan mereka seperti daun yang dimakan ulat (Tersurat dalam QS. Al-Fiil: 1-5)

** Analisa: Ini membuktikan bahwa iman yang menyatakan Yesus itu Tuhan adalah iman yang tidak ada petunjuk kebenaran di dalamnya. Nyata terlihat, bahwa Allah berpihak ke kiblat orang-orang muslim dan Allah sendiri yang turun langsung menggagalkan rencana orang-orang Salibis untuk menghancurkan bait suciNya.

ITU ARTINYA, keimanan orang-orang Salibis, ngawur! Tuhan sejati itulah Tuhan yang disembah Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam—yang juga Tuhannya para Nabi.

2. Dalam perang Mu’tah. Perang yang paling menegangkan yang dialami kaum muslimin dengan pasukan salib Romawi, dengan jumlah kekuatan yang sangat tidak seimbang; 3000 pasukan muslim melawan 200.000 tentara Salib Romawi. Berhasil memukul mundur orang-orang Salibis dan membuat mereka kocar-kacir dan akhirnya menemui kekalahan!

** Analisa: Ini membuktikan (sekali lagi) bahwa iman orang-orang yang menyatakan Yesus itu sebagai Tuhan adalah iman yang tidak ada petunjuk kebenaran di dalamnya. Sulit rasanya memahami dengan logika, perihal 3000 sanggup mengalahkan 200 ribu orang kalau bukan karena campur tangan Tuhan di dalamnya. Seperti yang sudah diisyaratkan:

“Jika ada di antara kalian 20 orang yang bersabar maka akan mengalahkan 200 orang.” (QS. Al Anfal: 65)

ITU ARTINYA, keimanan orang-orang Salibis, lagi-lagi hanyalah bualan! Yesus yang mereka anggap Tuhan, tidak terbukti eksis keberadannya yang harapannya di suatu waktu mereka bisa banggakan dan semakin mantap bahwa keyakinan tersebut sudah benar.

3. Runtuhnya Konstatinopel (Ibukota Kristen Romawi Timur), kota paling kuat di dunia pada masanya dan merupakan kota yang sudah dijanjikan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam kelak akan ditaklukkan kaum muslimin.

Dan hal itu benar-benar terwujud di tangan kekhalifaan Turki, Muhammad Al-Fatih— delapan ratus tahun kemudian setelah Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam menyabdakan haditsnya tersebut

** Analisa: Ini membuktikan (lagi dan sekali lagi) bahwa iman orang-orang yang menyatakan Yesus itu sebagai Tuhan adalah iman yang tidak ada petunjuk kebenaran di dalamnya. — Keyakinan yang mereka anut tak lebih hanya sekadar “kabar burung”. Katanya..katanya.. dan katanya….

ITU ARTINYA, keimanan orang-orang Salibis, lagi-lagi hanyalah bualan, dan omong kosong belaka. Mereka telah keliru dalam menilai hakikat Tuhan sejati. Yang terbesit hanyalah upaya penafsiran yang dipaksakan sesuai dengan selera hati.

Maka ketika ditantang untuk membuktikan kebenaran akan keyakinannya, sudah pasti Kristen hanya bisa beroterika dalam bualannya, yang entah kapan bisa sadar dari segala macam igauannya tsb.

JUGA dalam suatu riwayat ketika nabi berdialog dengan delegasi Kristen Najran perihal sosok nabi Isa, yang mereka anggap Tuhan dan anak Tuhan.

Mereka sesumbar mengetahui banyak tentang figur nabi Isa (Yesus)—Persis dengan domba-domba kesasar zaman sekarang (Baca: Kristen), padahal orang2 Kristen di zaman Muhammad lumayan lebih dekat jaraknya dengan kenabian Isa (Yesus).

Maka Allah membantahnya dengan menurunkan surah Ali-Imran ayat 61 kepada beliau Shallallahu Alaihi wa Sallam yang INTISARI ISINYA agar melakukan adu laknat (mubahalah) siapa yang benar dan salah dalam menyampaikan informasi tentang nabi Isa maka Tuhan akan menimpakan hukuman kepada mereka yang berkata dusta.

Namun mereka tidak berani karena takut hal tersebut akan terjadi mengingat apa yang dikatakan beliau, selalu dan pasti terjadi,—dan itu tidak mereka inginkan di adakannya adu laknat dan meminta kaum muslimin menjadi pengambil keputusan dalam urusan keyakinan mereka (Ibnu Hisyam 1: 553-554) .

Dan di sinilah salah satu bukti kebenaran nabi Muhammad Shallahu Alaihi wa Sallam, yang tak dapat dibantah.

Bahwa seperti yang tertera dalam kitab perjanjian lama, bahwa untuk mendeteksi perkataan seorang nabi benar atau tidak yakni apabila ucapannya selalu terbukti, maka itu menjadi isyarat dari sebuah kenabian (Ulangan 18: 22)

Seperti itulah salah satu contoh gambaran Kristen di zaman nabi. Sepanjang keberadaannya memang tidak pernah terbukti berhasil dalam mematahkan dakwah kebenaran Islam.

Mereka (Yahudi-Kristen) semakin terlihat hina dan tak berkutik ketika berhadapan dengan kaum muslimin di zaman nabi dan sahabat beliau.

Sejak dahulu, Yahudi-Kristen hanya bisa membual dan membual—terus membual dalam kepedeannya akan keyakinannya yang nyata-nyata sesat dan menyesatkan, hingga menular ke anak cucunya di abad ini.

Eksistensi “tuhan” mereka tidak pernah terbukti ada dan benar ketika berhadapan dengan nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam dan kaum muslimin pada masa itu. Bahkan mereka yang otaknya sedikit lurus, tidak sedikit dari golongan mereka yang akhirnya menerima Islam sebagai agama kebenaran. (*)

Pos ini dipublikasikan di Ensiklopedia Muslim, Kristology dan tag , , , , . Tandai permalink.

Tinggalkan komentar