Dasar Kebenaran Sebuah Agama, Lukman Sardi Harus Tahu Ini


Kristen: Kami percaya bahLUKMAN SARDIwa Yesus itu Tuhan dan Juru Selamat kami. Dan inti keimanan kami adalah jaminan kehidupan kekal (sorga) yang sudah dijanjikan setelah mati nanti. Karena dengan kematian Yesus di kayu salib, ia telah membebaskan dosa-dosa manusia. Jadi, ‘masa depan’ kami sudah jelas, tanpa dihantui keraguan masuk sorga atau neraka, tanpa ucapan “insya Allah” atau “mudah-mudahan”.

Islam: Sebenarnya itu bukan menunjukkan hakikat kebenaran sebuah agama, tapi hanya sebuah pewartaan kitab (yang diklaim) suci.

Sebab kabar-kabar tentang jaminan keselamatan dalam Islam juga begitu banyak namun hal itu tidak membuat orang Islam terlena seperti orang Kristen yang mudah terbuai dengan ayat-ayat yang kebenarannya baru bisa dibuktikan SETELAH mati nanti.

Lagipula klaim tersebut tidaklah sangat mengherankan, karena Alqur’an telah menginformasikan kenarsisan orang-orang Yahudi dan Nasrani perihal keselamatan itu sembari Alqur’an menantang untuk membuktikan kebenarannya:

Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata: “Sekali-kali tidak akan masuk surga kecuali orang-orang (yang beragama) Yahudi atau Nasrani”. Demikian itu (hanya) angan-angan mereka yang kosong belaka. Katakanlah: “Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang yang benar”. (Al-Baqarah: 111)

Nah, Al qur’an mengatakan, “itu angan-angan yang kosong belaka…. Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang yang benar”. Tentunya bukti yang diminta di sini adalah sesuatu yang telah atau bisa terlihat secara jelas tanpa menduga.

Kristen: Bukankah dasar keyakinan beragama adalah percaya?

Islam: Betul, dan saya rasa bukan cuma Kristen, tapi semua agama dasar keyakinannya adalah percaya!. Tapi apakah hal itu sudah bisa menjadi tolak ukur bahwa agama tersebut benar??????  Saya rasa tidak…… Sebab ayat-ayat tentang jaminan keselamatan itu baru bisa kita katakan benar kalau kita sudah melewati pintu yang namanya “kematian”.  Karena, bagaimana mungkin kita mengatakan sesuatu sudah dalam genggaman, padahal sesuatu tersebut baru akan diperolehnya di masa yang akan datang?  Boleh dikata anda belum tidur, sudah bermimpi, — saya khawatir, orang-orang seperti itu bisa berakibat menjadi mental pengigau dalam beragama.

….maka harapkanlah kematianmu, jika kamu adalah orang-orang yang benar. Mereka tiada akan mengharapkan kematian itu selama-lamanya disebabkan kejahatan yang telah mereka perbuat dengan tangan mereka sendiri. Dan Allah Maha Mengetahui akan orang-orang yang zalim.”. (Al-Jumu’ah: 6-7)

Kristen: Jadi menurut anda tolak ukur kebenaran sebuah agama itu apa?

Islam: Sederhana saja. Teliti kitab sucinya. Misalnya Alqur’an. Ia adalah kitab suci yang mencakup seluruh aspek kehidupan. Yang mana di dalamnya tidak hanya berisi ajaran keimanan dan ahlak, tidak hanya memuat hukum-hukum, peringatan, kabar gembira, sejarah atau kisah-kisah lampau, TAPI JUGA  (MENJELASKAN DASAR) ILMU PENGETAHUAN  seperti sains fisika, biologi, geografis, kesehatan/penyembuh, fauna, astronomi, geologi, dll-nya.

Oleh  Alqur’an sudah memberitakannya  (± 1500 tahun yang lalu) —jauh sebelum para pakar mengadakan penelitian dan kemudian hasilnya sesuai seperti yang difirmankan-Nya. Dan itulah salah satu contoh bukti kebenaran yang telah dan bisa kita lihat secara langsung di zaman ini.

Bagaimana dengan Alkitab? Tentu tidak ada penjelasan seperti itu. Kalau pun diyakini ada, mungkin hanya satu persennya saja, itu pun kebenarannya hanya Allah yang Maha Tahu, misalnya tentang kejadian bumi dan langit serta keadaan hari kiamat nanti. Selain dari itu, kandungan isi Alkitab lebih menitikberatkan tentang kabar gembira, plus cerita tahayul dan khurafat, surat-surat percintaan, cerita-cerita pornografi dan kisah-kisah yang tidak berguna untuk diambil manfaatnya.

Kristen: Seharusnya Anda tidak boleh menilai alkitab dengan memakai “kacamata” Alqur’an karena perbedaannya tentu ada. Dan perbedaan itu bukan berarti melemahkan alkitab tidak mengandung kebenaran. Lagi pula klaim-klaim yang anda maksud itu, dalam hal ini soal sains masih menimbulkan banyak pertanyaan bahkan kontradiktif ayat yang satu dengan ayat yang lainnya.

Islam: Tuduhan tentang adanya kontradiktif ayat-ayat sains dalam Al qur’an, sama sekali tidak terbukti selain hanya upaya mencari-cari kesalahannya saja ketimbang gengsi mengakuinya yang memang nyata-nyata tervisualisasikan dalam dunia iptek. Para pakar dan peneliti pun tidak pernah bersikap skeptis ketika penemuan tersebut disinkronisasikan dengan keilmiah-an Alqur’an. Dan tidak sedikit, mereka masuk Islam karenanya. Dan sekali lagi, itu yang tidak dimiliki alkitab.

Kristen:  Alkitab banyak menyinggung soal nubuat (ramalan), dan nubuat itu terpenuhi di waktu yang lain, bukankah ini bisa dikatakan kitab tersebut benar?

Islam:  Cerita soal nubuat adalah cerita tentang apa yang memang sudah diwahyukan Tuhan kepada utusan-Nya untuk terjadi menurut yang Dia kehendaki. Jika dikatakan ini menunjukkan sebuah kebenaran kitab suci, tentunya kebenaran dalam deskripsi ceritanya yang hanya terjadi di masa kitab tersebut SUDAH DITULIS.

Beda halnya dengan Alqur’an tentang nubuatannya, kebenaran dalam deskripsi ceritanya sudah benar-benar terjadi SEBELUM kitab tersebut ditulis ke dalam sebuah mushaf. Misalnya, berita akan menangnya bangsa Romawi setelah dikalahkan oleh bangsa Persia.

Dalilnya:  QS.30:2-6.  Telah dikalahkan bangsa Rumawi, di negeri yang terdekat DAN MEREKA SESUDAH DIKALAHKAN ITU AKAN MENANG DALAM BEBERAPA TAHUN LAGI.

Dan ternyata hal  itu benar-benar terjadi dan terealisasi pada perang Yarmuk dan Mut’ah di bawah komando Khalid bin Walid.  Dengan kejadian itu nyatalah kebenaran Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam sebagai Nabi dan Rasul dan kebenaran Alqur’an sebagai firman Allah. Belum lagi nubuat-nubuat lainnya yang pastinya tidak akan cukup kita membahasnya sehari.

Kristen:  Bukankah Al qur’an banyak mengadopsi isi Alkitab? Kalau anda mengatakan kitab kami mengandung banyak kesalahan dan kerancuan, bukan tidak mungkin Al qur’an juga seperti itu?

Islam: Asumsi seperti itu sudah sekian kali kami dengar. Tidak hanya di zaman ini, di era kenabian Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam juga demikian. Dan Allah menurunkan firman-Nya soal tersebut:

“Dan sesungguhnya Kami mengetahui bahwa mereka berkata: “Sesungguhnya Al Quran itu diajarkan oleh seorang manusia kepadanya (Muhammad)”. Padahal bahasa orang yang mereka tuduhkan (bahwa) Muhammad belajar kepadanya bahasa ‘Ajam, sedang Al Quran adalah dalam bahasa Arab yang terang.” (An-Nahl: 103)

Begitu logisnya, informasi yang Allah kabarkan kepada mereka yang menuding demikian.

Dan kamu tidak pernah membaca sebelumnya (Al Quran) sesuatu Kitabpun dan kamu tidak (pernah) menulis suatu Kitab dengan tangan kananmu; andaikata (kamu pernah membaca dan menulis), benar-benar ragulah orang yang mengingkari(mu).” (Al ‘Ankabuut: 48)

“Katakanlah: “Jikalau Allah menghendaki, niscaya aku tidak membacakannya kepadamu dan Allah tidak (pula) memberitahukannya kepadamu.” Sesungguhnya aku telah tinggal bersamamu beberapa lama sebelumnya. Maka apakah kamu tidak memikirkannya?(Yunus: 16)

Jika dikatakan menjiplak, berarti narasinya sama, sedangkan kita tahu tidak satupun kalimat dalam alkitab, sama bunyinya dengan yang tertulis di Al qur’an. Posisi Al qur’an terhadap alkitab tidak lain adalah sebagai penyempurna, pelengkap, dan pelurus.

Dengan mengimani Alqur’an berarti sama dengan mengimani semua kitab-kitab yang Allah sudah turunkan kepada para nabi-Nya.Karena Alqur’an sudah mencakup injil, taurat dan zabur.

Kristen: Memangnya apa yang disempurnakan Alqur’an dari alkitab? Apa juga yang dilengkapi dan diluruskan Alqur’an terhadap Alkitab? Bukankah al qur’an membenarkan Alkitab?

Islam: Alqur’an memang membenarkan kitab-kitab sebelumnya, yakni kitab-kitab yang diturunkan pada masanya sebelum adanya penyelewengan, dan ini bukanlah sangkaan tapi sebuah kenyataan. Akan tetapi, walaupun memuji kitab-kitab tersebut, Alqur’an menyatakan bahwa ia adalah batu ujian terhadap kitab-kitab itu.

“Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu.” (Al-Maaidah: 48)

Yakni, alqur’an mengakui/menetapkan sebagian hukum yang ada di dalam kitab-kitab itu dan menasakh sebagian lainnya. Dan Alqur’an adalah ukuran untuk menentukan benar tidaknya ayat-ayat yang diturunkan dalam kitab-kitab sebelumnya. Itulah sampai dikatakan alqur’an itu menjadi penyempurna, pelengkap sekaligus meluruskan bentuk penyimpangan yang terdapat dalam kitab-kitab tersebut.

Jadi, apa yang tertulis di alkitab kemudian kita menjumpainya juga ada dalam Alqur’an, maka informasi yang wajib dipercayai kebenarannya adalah Alqur’an, karena ia murni terbebas dari segala kepentingan dan campur tangan manusia, sebab Allah sendiri yang menjamin pemeliharaannya serta menjadi peraturan bagi semua umat manusia sampai hari kiamat.

“Yang tidak datang kepadanya (Al Quran) kebatilan baik dari depan maupun dari belakangnya, yang diturunkan dari Rabb Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji.”  (Fushshilat: 42)

Kristen: Bukankah kalian diperintahkan untuk mengimaninya dan dianggap tidak sempurna iman anda jika tidak mengimani kitab tersebut? Bagian mana yang Islam imani dari kitab Injil, zabur atau taurat?

Islam: Ya, salah satu letak kesempurnaan ajaran Islam ialah wajib mengimani kitab-kitab yang Allah sudah turunkan kepada para nabi-Nya. Sementara Kristen-Yahudi, tidak!. Ke-arogansian dan kesesatan mereka-lah yang menghalanginya untuk beriman kepada apa yang Allah telah turunkan.

Dan mengimani yang dimaksud disini adalah mempercayai bahwa kitab-kitab tersebut benar adanya, benar isinya pada masa diturunkannya (sebelum terjadi banyak penyimpangan) yang menjadi petunjuk bagi manusia pada zaman kenabian mereka.

Mengenai pertanyaan bagian mana yang Islam imani dari kitab Injil, zabur atau taurat? Maka yang perlu ditegaskan sekali lagi ialah, Alqur’an itu sendiri sudah meliputi isi taurat, injil dan zabur, tapi ajaran-ajaran taurat, injil dan zabur tersebut tidak menjadi syariat bagi kami, karena Alqur’an sudah menasakhnya, menetapkannya, dan kami wajib mempercainya sekaligus menjadi syariat bagi kami yang harus diikuti oleh semua umat.

” Dan Kami turunkan kepadamu Al Quran, agar kamu menerangkan pada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan.” (An-Nahl: 44)

“Dan Al Quran itu tidak lain hanyalah peringatan bagi seluruh umat.” (Al-Qalam: 52)

Beliau Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda:

“Demi Tuhan yang menggengam jiwa Muhammad, siapapun dari umatku, termasuk orang-orang Yahudi dan juga Nasrani, yang telah mendengar ajaran yang aku bawa, namun ia tetap tidak mau beriman kepada Tuhan yang mengutusku sampai ia mati, maka ia termasuk PENGHUNI NERAKA. (Shahih Al-Jami’: 7063/HR Muslim: 218)

Kristen: Sabda nabi anda diatas terkesan sok dan arogan dimana ia memvonis orang-orang di luar keyakinannya adalah kafir dan masuk neraka. Tidakkah anda menyadari bahwa setiap agama itu dianut oleh masing-masing manusia secara turun temurun. Karena itulah seorang anak dari orangtua Yahudi akan tumbuh dan berkembang mengikuti ajaran agama Yahudi. Begitu hal-nya dengan anak-anak Kristen, ataupun anak-anak Muslim. Mereka tumbuh bersama agama yang dianut oleh orangtua mereka. Bagaimana mungkin seseorang akan meninggalkan agamanya dan mengikuti agama lain, sedangkan agamanya itu adalah agama yang dianut oleh orangtuanya?

Islam: Apa yang beliau sabdakan diatas adalah hanya semata-mata menyampaikan apa yang Allah telah firmankan kepadanya. Tidak ada kepentingan lain apalagi keuntungan yang diperoleh oleh beliau selain bermaksud mengajak manusia kepada jalan yang lurus seperti yang diperintahkan kepadanya. Tugas beliau sama dengan tugas para nabi sebelumnya, yakni hanya menyampaikan dan membawa kabar gembira, serta peringatan bagi semua umat manusia.

“Katakanlah (hai Muhammad): “Aku tidak meminta upah sedikitpun padamu atas dakwahku dan bukanlah aku termasuk orang-orang yang mengada-adakan.” (Shaad: 86)

“Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa afsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya). “ (An-Najm:3-4)

“…karena sesungguhnya tugasmu hanya menyampaikan saja, sedang Kami-lah yang menghisab amalan mereka.” (Ar-Ra’d: 40)

“Dan jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya? “ (Yunus: 99)

Adapun alasan kami menyarankan anda untuk segera bertobat dan pindah keyakinan, tujuannya agar kalian juga berada di jalan yang benar. Dan mendapatkan kebahagiaan serta keselamatan di dunia dan akhirat yang mana kebenaran itu bukanlah sebuah “kabar burung”, bukan juga pendugaan, apalagi mengkondisikannya dengan keinginan hati.

Ibarat agama adalah investasi, dimana manusia-manusia yang kurang akalnya cenderung percaya kepada sesuatu yang menjanjikan keuntungan selangit tanpa harus bekerja keras (cuma modal dengkul, modal percaya) tapi ujung-ujungnya ia justru tertipu dan menderita kerugian yang sangat besar kemudian binasa.

Kami tidak ingin kalian seperti itu. Kami tidak ingin kalian berpegang teguh kepada agama orangtuanya namun mereka tidak mengimani nabi-nabi yang diutus kepada mereka, yaitu seperti orang-orang yang digambarkan Allah dalam firman-Nya:

” Dan apakah mereka itu akan mengikuti nenek moyang mereka walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apa-apa dan tidak (pula) mendapat petunjuk?.” (Al-Maaidah: 104

Maka betapa sia-sianya ucapan para pendeta tentang jaminan keselamatan yang mereka elu-elukan, betapa berbusa-busanya liur yang dikeluarkan sewaktu berkhotbah, betapa mubazirnya ayat-ayat yang mereka bacakan, sementara keyakinan akan kebenaran agamanya tidak pernah terbukti selain hanya percaya dengan yang namanya persangkaan. Dan ia sendiri (orang-orang Kristen/Yahudi) selalu diliputi keraguan akan kitabnya.

“Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja. Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikitpun berguna untuk mencapai kebenaran. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.” (Yunus: 36)

” Dan sesungguhnya orang-orang yang diwariskan kepada mereka Al-Kitab (Taurat dan Injil) sesudah mereka, benar-benar berada dalam keraguan yang menggoncangkan tentang kitab itu.” (Asy-Syuura: 14)

Bertaubatlah sebelum terlambat:

Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: “Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu”. (At-Tahrim: 8)

Maha Benar Allah dengan segala firman-Nya.

Pos ini dipublikasikan di Ensiklopedia Muslim dan tag , , , , . Tandai permalink.

8 Balasan ke Dasar Kebenaran Sebuah Agama, Lukman Sardi Harus Tahu Ini

  1. panjangumur105 berkata:

    Bagaimana menjelaskan secara ilmiah bahwa matahari tenggelam di laut lumpur berwarna hitam (al kahfi 87)? Mengapa lautnya tidak mendidih karena panas energi matahari?

  2. panjangumur105 berkata:

    Bila Al Quran menasakh (menghapuskan yang salah) bijbel dan menggantinya dengan yang benar, berita manakah yang lebih benar mengenai penyaliban Isa? Bijbel ditulis berdasarkan keterangan sahabat Isa yang menjadi saksi mata peristiwa penangkapan dan penyaliban Isa seperti shamoun, yahya dan lainnya. Selain itu penangkapan dan penyaliban Isa diakui oleh juga petinggi agama yahudi dan penguasa rum. Di sisi lain An Nisaa 157 ditulis TIDAk berdasarkan keterangan saksi mata, bersumber dari perkataan seseorang yang mengaku nabi (Lia eden juga mengaku nabi lho).

  3. panjangumur105 berkata:

    Benarkah Allah-nya Muhammad itu mahakuasa?
    Bila benar Allah-nya itu adalah sosok yang bisa memberi makan Musa dan bani Israil di padang gurun selama 40 tahun dengan tepung manna dan daging salwa, apakah tuhannya Muhammad tidak bisa mengirimkan makanan halal dari surga tanpa harus membunuh orang lain dan merampas isteri dan anak-anak mereka dan menjadikannya sebagai budak-budaknya (muslimin)?

  4. Diana berkata:

    Astagafirullah…Laknatulah….Jauh-jauh hari Kami telah diingatkan akan Kalimat-kalimat pertanyaan seperti ini dan sekarang ditanyakan lagi…untuk memahami Agama harus membaca panduannya…Kalau Nasrani “Bibel/Injil” kalau Islam Baca Al Qur’an..ada banyak terjemahannya…

  5. Diana berkata:

    Astagafirullah…Laknatullah…Pada banyak bagian ayat-ayat Al Qur’an telah disampaikan dan bahwa pertanyaan-pertanyaan ini akan muncul dan hari ini ditanyakan kembali..Maka makin Kuatlah KeImanan kami akan Islam agama yang benar…Alhamdulillah…:Lihatlah sekeliling kita akan tanda-tanda kebesaran Allah…tidak harus bertitel S-I, S2 bahkan S3 hanya untuk menyadari kebesaran Allah dimuka Bumi ini..

  6. anadzat berkata:

    WALAUPUN KITAB KITAB FIRMAN ALLAH TELAH SIRNA, ZABUR TELAH LENYAP, TAURAT TELAH TERCEMAR, INJIL BANYAK PERUBAHAN, DAN KITAB LAIN NYA TIDAK JELAS HILANG KEMANA. NAMUN FITRAH AGAMA PADA DIRI MANUSIA TIDAK AKAN PERNAH HANCUR. HUMANISME ITU SENDIRI MERUPAKAN SATU AGAMA TANPA KITAB. SUATU AGAMA YG ABADI, AGAMA FITRAH MANUSIA, YAITU SUATU ATURAN YG SEIRAMA DENGAN BAHASA TUHAN, SEBAGAI MANA FIRMAN ALLAH ” MAKA HADAPKANLAH WAJAH MU DENGAN LURUS KEPADA AGAMA FITRAH ALLAH YANG TELAH MENCIPTAKAN MANUSIA MENURUT FITRAH ITU. TIDAK ADA PERUBAHAN PADA FITRAH ALLAH AGAMA YANG LURUS. TAPI KEBANYAKAN MANUSIA TIDAK MENGETAHUI” (AR RUUM 30) . KETAHUILAH..!!! ISLAM ITU SESUAI DENGAN FITRAH MANUSIA ITU SENDIRI. SUCI DARI NODA NODA SYIRIK YANG TIDAK BERBENTUK SEPERTI MAKHLUK ATAU PATUNG BERHALA YANG MEREKA SEKUTUKAN..!!! ISLAM ITU BERSUCI ZAHIR DAN BATIN NYA..!!! RUMAH IBADAH ORANG-ORANG ISLAM ITU JUGA BERSIH SUCI..!!! TAPI KINI NAMA ALLAH DAN RASUL NYA TELAH DI CEMARI OLEH TANGAN TANGAN JAHAT ORANG ORANG MUNAFIK YG BERTOPENG KAN ISLAM. MEREKA SALAH KAPRAH MEMAHAMI ISLAM..!!! MUNGKIN MEREKA TERPENGARUH DGN SEJUMLAH AYAT AYAT AL QUR’AN DAN HADIST NABI MUHAMMAD YG TELAH DI SALAH CETAK OLEH SETAN SETAN MANUSIA..!!! @ MOGA BERMANFAAT..!!!

  7. anadzat berkata:

    ” MAKA HADAPKANLAH WAJAH-MU DENGAN LURUS KEPADA AGAMA FITRAH ALLAH YANG TELAH MENCIPTAKAN MANUSIA MENURUT FITRAH ITU. TIDAK ADA PERUBAHAN PADA FITRAH ALLAH AGAMA YANG LURUS. TAPI KEBANYAKAN MANUSIA TIDAK MENGETAHUI ” (Ar Ruum 30) @ SALAM DAMAI

  8. Yuda berkata:

    Sebegitu kental sekali pengaruh Islam di Indonesia. Sehingga logika seolah olah tidak banyak berperan. Saya orangya tidak menganut agama, saya sadar alam semesta yg begitu hebat ini pasti ada faktor penciptanya. Soal agama saya tidak mempelajari karena meruntuhkan agama dengan logika itu sangat mudah. Kalau saya begini, saya hidup melakukan sesuatu di dunia ini dengan niat yang baik, apapun yang terjadi setelah saya mati itu masih misteri. Agama seolah olah punya jawabanya tetapi itu hanya bermodal percaya. Kepercayaan saya adalah tuhan maha mengetahui, jadi tinggal saya ini melakukan tindakan didunia ini dengan modal niat yang “baik”.

Tinggalkan komentar