Tuhan Khayalan


Kristen berhayal jika Tuhannya para nabi adalah Tuhan mereka juga. Padahal tidak ada satu pun bukti bahwa Tuhan Kristen itu ada,— atau sama dengan Tuhannya para nabi yang juga Tuhannya Muhammad.

Tuhan yang disembah Kristen tidak lain hanyalah implemantasi Iblis yang berhasil menipu mereka dan membawanya ke dalam sugesti dan dogmasisasi, yakni, benar atau tidak jangan dipertanyakan yang penting imani saja dan tak boleh dibantah!

Sebab kenyataannya, tidak pernah sedikitpun Tuhan Sejati berpihak kepada orang-orang Kristen ketika mereka bersama kafir-kafir Yahudi berhadapan dengan nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam dan kaum muslimin di masa itu.

Yang ada justru Tuhan Sejati memenangkan agama Muhamad di atas semua agama yang ada pada waktu itu—bahkan tidak sedikit dari mereka yang tadinya menentang Islam akhirnya menjadi Islam. Dan dunia menjadi saksi, Islam adalah perjalanan terindah dalam sejarah agama-agama samawi. Karena dengan Islam, sugesti Iblis tentang ketrinitasan Tuhan jadi membuat mereka sadar bahwa hal tersebut adalah dusta!

Bagaimana tidak, kebencian mereka terhadap Muhammad dan Islamnya selalu saja tidak bisa mereka lampiaskan untuk membunuhnya. Klaim mereka terhadap kenabian Muhammad yang menganggapnya sebagai nabi palsu atau bukan nabi seperti dia yang dimaksud dalam kitab mereka, tak satupun bisa mereka buktikan meski sudah segala macam cara.

Bahkan dalam Alkitab sendiri tertulis bahwa Tuhan akan membinasakan nabi-nabi palsu dan harus mati karena banyak berdusta dan menyesatkan manusia sebagaimana ia membinasakan langsung nabi-nabi palsu dari Bani Israil. Toh hal itu tidak terjadi pada diri Muhammad.

Bukankah Muhammad adalah nabi palsu dalam pandangan orang-orang kafir Kristen dan Yahudi?

Bukankah Muhammad mengatakan Allah itu tidak mempunyai Anak, Allah itu Esa dalam ketauhidanNya dan ini bisa dikatakan Muhammad selain nabi palsu juga sudah menghina Allah dengan merubah segala pemikiran-pemikiran yang ada pada waktu itu?

Tapi kenapa Allah tidak menghukum Muhammad, menyumpal langsung mulutnya ketika terus menerus menyebarkan paham seperti itu atau membinasakannya dengan seketika?

Bukankah dalam Alkitab Tuhan akan membinasakan orang yang menghina-Nya (Jika memang yang disampaikan Muhammad itu adalah penghinaan)?

Seperti wahyu Tuhan yang pertama kepada Samuel;  akan membinasakan keluarga Eli karena anak-anak Eli telah menghina-Nya (padahal melalui Eli juga lah yang memperkuat kenabian Samuel)

1 Samuel 3 (10)….  (13) Sebab telah Kuberitahukan kepadanya, bahwa AKU AKAN MENGHUKUM KELUARGANYA untuk selamanya karena dosa yang telah diketahuinya, yakni bahwa anak-anaknya TELAH MENGHUJAT ALLAH, tetapi ia tidak memarahi mereka!

Tuhan akan melawan dan membinasakan nabi palsu:

Yer 23 (31) Sesungguhnya, Aku akan menjadi lawan para nabi, demikianlah firman TUHAN, yang memakai lidahnya sewenang-wenang untuk mengutarakan firman ilahi. (32) Sesungguhnya, Aku akan menjadi lawan mereka yang menubuatkan mimpi-mimpi dusta, demikianlah firman TUHAN, dan yang menceritakannya serta menyesatkan umat-Ku dengan dustanya dan dengan bualnya.

Yehezkiel 13 (9) Aku akan mengacungkan tangan-Ku melawan nabi-nabi yang melihat perkara-perkara yang menipu …. (13) Oleh sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: Di dalam amarah-Ku Aku akan membuat angin tofan bertiup dan di dalam murka-Ku hujan lebat akan membanjir.

Dan harus mati:

Ulangan 18 (20) Tetapi seorang nabi, yang terlalu berani untuk mengucapkan demi nama-Ku perkataan yang tidak Kuperintahkan untuk dikatakan olehnya, atau yang berkata demi nama allah lain, nabi itu harus mati.

Apakah Allah merealisasikan ancamanNya itu pada Muhammad sebagaimana ia telah merealisasikan pada nabi-nabi palsu di kalangan orang-orang Israel? Jika tidak, maka orang-orang Kristen seharusnya menganggap ayat-ayat tersebut cuma bualan.

Kenyataan yang terjadi, Allah berpihak kepada Muhammad. Allah merestui segala yang didakwahkan beliau hingga Allah pantas melindunginya sebagaimana ia melindungi para nabi dan rasul pilihanNya dari orang-orang yang berusaha membunuhnya.

Bahkan Yesus pun dituduh menghujat Allah sehingga ia wajib dibunuh karena dalam pandangan kaum Yahudi— orang yang seperti itu dicap sebagai orang-orang yang menghina Allah karena menyamakan dirinya dengan Allah, padahal apa yang diucapkan Yesus adalah sebuah kiasan yang merunut pada pernyataan bahwa ajarannya itu berasal dari Allah.

Tapi kemudian Kristen—yang sudah telanjur rusak syaraf otaknya akibat virus gereja—membuat asumsi bahwa Yesus memang pantas mati dengan mengacu pada dalil-dalil rasul palsu, Paulus, bahwa kematiannya adalah penebus dosa para bajingan-bajingan yang ada di bumi ini.

Itu artinya, Kristen bersama-sama Paulus telah menyematkan gelar nabi palsu kepada Yesus! Namun untuk menghilangkan stigma tersebut, maka rapat akbar kerajaan Romawi menyiasatinya dengan perkataan, “Kematian Yesus adalah wujud pengampunan atau penebusan dosa-dosa manusia.” Meski disadari bahwa hal tersebut tidak masuk akal, yang terpenting adalah IMANI SAJA!

Dan pada akhirnya, Tuhan yang disembah Kristen adalah tuhan hasil imajinasi belaka! Dan eksistensinya pun sampai hari kiamat tidak pernah ada selain cuma memunculkannya lewat sugesti… Ada..Ada…Ada… Engkau ada, Tuhan—sambil membayangkan manusia setengah bugil menempel di tiang jemuran,salib!

Pos ini dipublikasikan di Ensiklopedia Muslim, Islam Menjawab dan tag , , , , , . Tandai permalink.

5 Balasan ke Tuhan Khayalan

  1. Jesse parayu berkata:

    wah wah anda luar biasa sekali bung,mempelajari kitab keimanan yang lain untuk kemudian menjelek- jelekannya,ckckck kasihan sekali bagi orang-orang yang hanya menafsirkan firman Tuhan dengan hanya mengandalkan akal pikirannya semata, Tuhan itu transrasional bung, ibaratnya saudara mengukur jari-jari alam semesta pakai penggaris, percuma mencoba memahaminya tanpa meminta penyertaan-Nya untuk memahami setiap perkataan-Nya, dan setiap kata-kata-Nya tidak bisa dipahami secara terpisah, harus secara holistik (keseluruhan), saya sendiri bukan sesorang yang ahli kitab, namun saya tetap berusaha mempelajari firman-Nya dengan bimbingan-Nya. Kami sebagai orang Kristen memang tidak bisa membuktikan Yesus Kristus sebagai Tuhan di depan mata orang-orang yang belum percaya secara langsung, namun satu hal yang pasti Tuhan itu bekerja secara misterius untuk menjangkau domba-domba terkasih-Nya termasuk saudara juga, karena keselamatan itu hak segala bangsa di muka bumi. Di kitab-kitab perjanjian lama, Tuhan Allah memang terlihat kejam, namun apa yang Dia lakukan semata-mata hanya untuk membuat umat-Nya kembali kepada-Nya dan berpegang pada perintah-perintah-Nya, seperti halnya seorang Bapa yang tidak segan-segan mendidik anak-anaknya dengan mengahajar anak-anaknya supaya bisa membedakan mana yang benar dan salah, karena apa yang baik belum tentu benar,tetapi justru yang benar pasti baik. Oleh karena itu, anda hanya perlu tekun berdoa mohon petunjuknya saja, seperti dikatakan di kitab Matius 7 : 7 yang berbunyi ” Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.” Semoga saudara bisa berjumpa Tuhan Yesus segera. Tuhan memberkati.

  2. Tasya berkata:

    Memang yang menulis artikel di atas kasihan sekali.orang yang merasa paling benar sendir. dari pada anda buang buang waktu untuk menulis. cobalah lihat saudaramu di negara arab sana. pantasan banyak perang saudara diantara kalian. mana mungkin anda mampu menghormati dan menghargai agama lain, sedangkan sesama kamu aja saling menyerang. bertobat dan minta ampunlah sama Tuhanmu.

  3. panjangumur105 berkata:

    Kristen berhayal jika Tuhannya para nabi adalah Tuhan mereka juga. Padahal tidak ada satu pun bukti bahwa Tuhan Kristen itu ada,— atau sama dengan Tuhannya para nabi yang juga Tuhannya Muhammad.

    Kutipan kalimat pembuka artikel di atas sebenarnya lebih tepat ditujukan kepada muslim. Muhammad mimpi bahwa ia meneruskan kenabian nabi-nabi bani Israil seperti nabi Yusuf, nabi Musa, nabi Yusya bin Nun, nabi Dawud , nabi Sulaiman dan sebagainya. Mengapa saya katakan muhammad bermimpi sebagai nabi dari Tuhan yang sama dengan Tuhan nabi Bani Israil?

    Tuhan nabi-nabi bani Israil itu jelas mampu menunjukkan Diri-NYa sebagai Yang MahaKuasa. Ia mampu memberi makan bani Israil dengan roti dari tepung mannna dan daging burung salwa. Apakah tuhannya Muhammad bisa memberi makan Muhamad dan pengikutnya ketika kelaparan 2 tahun pertama di Madinah? Cuma dua tahun saja, untuk memberi makan muhammad dan pengikutnya, tuhannya MUhammad tidak bisa. Bandingkan dengan 40 tahun bani israil di padang gurun, selama itu pula manna dan salwa diturunkan oleh TUHAN-nya nabi Musa.

    Luk 17:12 Ketika Ia memasuki suatu desa datanglah sepuluh orang kusta menemui Dia. Mereka tinggal berdiri agak jauh
    Luk 17:13 dan berteriak: “Yesus, Guru, kasihanilah kami!”
    Luk 17:14 Lalu Ia memandang mereka dan berkata: “Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam.” Dan sementara mereka di tengah jalan mereka menjadi tahir.
    Luk 17:15 Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring,
    Luk 17:16 lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu adalah seorang Samaria.

    Dari kutipan bijbel di atas, TUHAN-nya nabi Isa bisa memberi ijin nabi Isa untuk menyembuhkan penyakit kusta 10 orang sekaligus, termasuk satu orang Samaria yang disebut bangsa kafir menurut agama Yahudi. Apakah yang bisa diperbuat tuhannya Muhammad ketika istri Muhammad yang bernama Asma bt AL-Numan menderita kusta? Tuhannya muhammad tidak bisa apa-apa dan Muhammad menceraikan istrinya yang kusta itu.

    Terbukti ketidakmampuan tuhannya MUhammad untuk menunjukkan dirinya sebagai yang mahakuasa. Itu berbeda dengan TUHAN yang mengutus nabi Musa, nabi Isa yang mampu menunjukkan ke-MahaKuasa-anNya. Itu berarti Tuhannya Muhammad (Allah yang diberitakan untuk disembah oleh Muhammad) hanyalah sosok kosong yang tidak mampu apa-apa. Muhammad bermimpi diutus TUHAN-nya nabi Musa dan nabi Isa, padahal itu cuma tuhan-tuhanan dalam mimpi saja.

  4. panjangumur105 berkata:

    “Sebab kenyataannya, tidak pernah sedikitpun Tuhan Sejati berpihak kepada orang-orang Kristen ketika mereka bersama kafir-kafir Yahudi berhadapan dengan nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam dan kaum muslimin di masa itu.”

    Kutipan di atas menunjukkan kesalahan berpikir yang parah. Menurut si penulis artikel ini, Ke-Sejati-an Tuhan diukur dari keberhasilan perang yang dilakukan pengikut sebuah agama. Hijrah menunjukkan kekalahan Muhmmad dari kaum musryikin Mekkah. Muhamamd kalah karena Muhamad tidak bisa menghimpun pasukan yang bisa diiming-imingi dengan harta jarahan dan budak perempuan dari sanak keluarga mereka sendiri. Berbeda dengan setelah berhijrah, Muhammad bisa menghimpun orang dengan iming-iming (motivasi) harta jarahan dari bangsa Yahudi yang bukan sanak keluarga mereka. MUhammad menang karena dukungan orang-orang medinah dan kaum badwi termotivasi memperoleh harta jarahan dan budak. Dalam perang Uhud muhammad juga kalah dari kaum musrykin Mekkah dan Muhammad kehilangan pamannya yang bernama Hamzah.

    Kesejatian Tuhan diukur dari sifat-Nya, Benarkah Ia menunjukkan ke-MahaKuasaan-Nya melalui utusan-Nya? Dalam sejarah bani Israil, bukan manusia yang berperang bagi TUHAN, tetapi TUHAN yang berperang bagi bani Israil. Tuhan berperang melawan Firaun dan Firaun ditenggelamkan di laut, sementara nabi Musa hanya memimpin bani Israil berjalan meloloskan diri dari kejaran Firaun. Tuhan berperang melawan penduduk kota Yerikho dan benteng kotanya diruntuhkanNya sementara Yoshua dan bani Israil hanya bersorak-sorak dan meniup sangkakala mereka saja.

    Keluaran 15:19 Ketika kuda Firaun dengan keretanya dan orangnya yang berkuda telah masuk ke laut, maka TUHAN membuat air laut berbalik meliputi mereka, tetapi orang Israel berjalan di tempat kering dari tengah-tengah laut.

    Joshua 6:20 Lalu bersoraklah bangsa itu, sedang sangkakala ditiup; segera sesudah bangsa itu mendengar bunyi sangkakala, bersoraklah mereka dengan sorak yang nyaring. Maka runtuhlah tembok itu, lalu mereka memanjat masuk ke dalam kota, masing-masing langsung ke depan, dan merebut kota itu

    Dalam hal menunjukkan ke-MahaKuasaan-Nya, TUHAN Musa, TUHAN Yoshua, terbukti nyata. Sementara tuhan (Allah) yang diberitakan Muhammad tidak mampu menunjukkan ke-MahaKuasaan-Nya, malah tuhan Muhamamd itu minta pertolongan pengikut Muhammad.

    Al Hajj 40. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya.

  5. panjangumur105 berkata:

    Itu artinya, Kristen bersama-sama Paulus telah menyematkan gelar nabi palsu kepada Yesus! Namun untuk menghilangkan stigma tersebut, maka rapat akbar kerajaan Romawi menyiasatinya dengan perkataan, “Kematian Yesus adalah wujud pengampunan atau penebusan dosa-dosa manusia.” Meski disadari bahwa hal tersebut tidak masuk akal, yang terpenting adalah IMANI SAJA!

    Sebuah kesalahan besar yang selalu ditanamkan kepada Muslim, bahwa Yesus menjadi Tuhan dalam rapat akbar kerajaan Romawi di abad ke-4 (konsili nicea).

    Dalam waktu lima puluh hari setelah Yesus ditangkap dan disalibkan, pada peristiwa Pentakosta, Rasul Petrus salah satu sahabat Yesus yang menyaksikan dengan mata kepala sendiri penangkapan, pengadilan dan penyaliban Yesus memberikan kesaksiannya di depan kaum Yahudi dari segala penjuru dunia (dunia dalam arti kerajaan rumawi seperti Mesir, Libya, Turki, Yunani). Kaum Yahudi itu datang untuk merayakan hari Raya (shevauth) di Yerusalem. HANYA berselang 50 hari dari hari penyaliban, tidak menunggu rapat akbar kerajaan romawi (tahun 325 M) seperti yang ditanamkan dalam pikiran muslim oleh ulama yang menyesatkan mereka dan mereka berusaha menyesatkan generasi berikutnya.

    Kis 2:1 Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat.
    Kis 2:5 Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit.
    Kis 2:32 Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi.
    Kis 2:36 Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus.”

Tinggalkan komentar