Memperbandingkan kenabian Isa Al Masih (Yesus) dengan Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam


Inilah Rasullullah Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam dengan segala keistimewaan beliau di atas seluruh para nabi dan Rasul-RasulNya. Yang dengannya, beliau dalam menyebutkan keistimewaan dirinya selalu berkata : “Wa la fakhr…. Tidak bermaksud bangga.”

Berikut kami menyebut keistimewaan-keistimewaan beliau tanpa bermaksud sedikitpun menjatuhkan dan mengurangi kedudukan para Nabi Alaihis Salam. Namun sekadar mensyukuri nikmat Allah ‘Azza wa Jalla atas anugerah yang Dia berikan kepada Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam, seperti yang diberikan kepada para Nabi lainnya— bahkan Allah melebihkan beliau.

– Yahudi berkata: “Lihatlah Isa bin Maryam. Mereka meyakini dalam Al Qur’an bahwa dia dapat berbicara dalam buaiannya dalam keadaan masih bayi.”

– Muslim menjawab: “ Ya itu benar. Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam keluar dari perut ibunya sambil meletakkan tangan kirinya di atas tanah dan tangan kanannya diangkat ke atas. Beliau menggerakkan kedua bibirnya dengan ucapan Tauhid.

Lalu terpancarlah dari mulutnya cahaya sehingga penduduk Mekah dapat melihat istana-istana Bashrah dan istana-istana merah di negeri Yaman dan sekitarnya, serta istana-istana putih dari Persia dan sekitarnya.

Dunia menjadi terang benderang di malam kelahiran Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam, sehingga jin, manusia dan syetan ketakutan. Orang-orang yang menyaksikan berkata: “Telah terjadi peristiwa besar dimuka bumi ini”. Pada malam kelahiran beliau, para malaikat naik-turun dari langit, bertasbih dan memuji Allah.”

– Yahudi berkata: “Mereka meyakini bahwa Isa telah menyembuhkan orang bisu dan orang yang menderita penyakit belang dengan seizin Allah Ta’ala.”

– Muslim menjawab: “Ya itu benar. Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam telah diberi lebih dari itu.

Beliau telah menyembuhkan orang dari penyakitnya. Ketika beliau duduk, beliau bertanya tentang seorang sahabat beliau, lalu para sahabat beliau berkata, “Ya Rasullullah, dia terkena musibah sehingga dia seperti seeekor anak burung yang tidak berbulu.”

Kemudian beliau mendatanginya, ternyata orang itu memang benar-benar seperti anak burung yang tidak berbulu karena beratnya musibah. Beliau berkata, “Apakah kamu telah meminta sesuatu dengan sebuah doa?”

Dia menjawab, “Ya aku berdoa, Ya Tuhanku. Segala siksaan yang akan menimpahku di akhirat nanti, segerakanlah di dunia ini.”

Kemudian Nabi berkata, “Bacalah do’a ini, Ya Allah, berilah kami di dunia kebaikan dan di akhirat kebaikan, dan jagalah kami dari azab neraka.” Maka orang itu mengucapkannya, lalu dia segera bangun dan sembuh.

Juga pernah seorang datang dari Juhainah yang menderita lepra. Dia mengadu kepada beliau. Lalu beliau mengambil mangkuk berisi air dan beliau meludahinya, kemudian beliau berkata, “Basuhlah badanmu dengan air ini!” Orang itu mengerjakannya dan kemudian sembuh seakan-akan tidak ada apa-apa.”

– Yahudi berkata: “Mereka meyakini bahwa Isa telah menghidupkan orang yang telah mati dengan izin Allah.”

– Muslim menjawab: “Ya itu benar. Sungguh telah bertasbih sembilan kerikil di tangan Muhammad, suaranya terdengar padahal kerikil itu tidak bernyawa. Beberapa orang yang sudah mati berbicara dengannya dan meminta bantuan darinya dari siksaan kematian.

Anda meyakini bahwa Isa Alaihis Salam berbincang-bincang dengan orang-orang yang sudah mati, dan Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam, mempunyai pengalaman yang lebih mengagumkan lebih dari itu.

Ketika beliau singgah di Thaif sementara kaum Thaif memboikot beliau. Mereka mengirim seekor kambing yang sudah dipanggang dan dicampuri racun, lalu kambing itu berbicara, “Wahai Rasullullah, jangan engkau makan aku, karena aku telah diberi racun.” Beliau telah di ajak bicara oleh kambing yang sudah disembelih dan dibakar. Subhanallah!

Juga beliau pernah memanggil pohon, lalu pohon itu menghampirinya. Binatang-binatang buas berbicara dengan beliau dan bersaksi atas kenabian beliau. Ini semua lebih besar daripada yang diberikan kepada Isa Alaihis Salam.”

– Yahudi berkata:“Isa telah memberitahu kaumnya tentang apa yang mereka makan dan mereka simpan di rumah-rumah mereka”

Muslim menjawab: “Ya itu benar. Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam telah berbuat sesuatu yang lebih besar dari itu. Kalau Isa Alaihis Salam, memberitahu apa yang ada di belakang tembok, maka Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam telah memberitahu tentang perang Mut’ah, padahal beliau tidak menyaksikannya dan beliau menjelaskan tentangnya dan orang-orang yang syahid di sana padahal antara tempat perang dengan beliau sejauh perjalanan sebulan.”

Dan orang Yahudi tersebut akhirnya menyatakan keislamannya dengan mengucapkan dua kalimat syahadat dan bersaksi bahwa tiada kedudukan dan keutamaan yang Allah berikan kepada seorang Nabi melainkan Dia berikan juga kepada Rasullullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dengan tambahan.

Maha Benar Allah dengan Segala FirmanNya:

“Dan tidaklah Kami perlihatkan kepada mereka sesuatu mukjizat kecuali mukjizat itu lebih besar dari mukjizat-mukjizat yang sebelumnya.” (Az-Zukhruf: 48)

Footnote: “Muslim Menjawab” di atas adalah Sayyidina Ali Radhiyallahu Anhu ketika menerima tamu Yahudi dari Syam dalam sebuah majelis para sahabat Rasullullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, di antara mereka ada Ali bin Abi Thalib, Ibnu Abas dan Abu Ma’bad Al-Juhani.

Ibnu Abbas berkata: “Aku bersaksi, wahai Abul Hasan, bahwa engkau adalah orang yang sangat dalam pengetahuannya.”

Ali Radhiyallahu Anhu menjawab: “Bagaimana aku tidak mengatakan tentang seorang yang Allah sendiri mengagungkannya dalam Al-Qur’an: “Sesungguhnya engkau berada di atas akhlak yang agung.” (Al-Qalam: 4)

Pos ini dipublikasikan di Ensiklopedia Muslim dan tag , , . Tandai permalink.

Tinggalkan komentar