APA SAJA YANG DITERIMA RASULULLAH SHALLALLAHU ALAIHI WA SALLAM DARI KAUMNYA?


Gangguan Orang-orang Quraisy terhadap Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam

Ibnu lshaq berkata, “Orang-orang Quraisy semakin meningkatkan permusuhannya kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dan orang-orang yang masuk Islam bersama beliau. Mereka mengerahkan orang-orang gila untuk mendustakan beliau, mengganggu beliau, dan menuduh beliau sebagai penyair, penyihir, dukun, dan orang gila.

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam tetap memperlihatkan perintah Allah, tidak menyembunyikannya, dan menampakkan apa yang tidak mereka sukai; menghina agama mereka, meninggalkan patung-patung mereka, dan tidak mengikuti kekafiran mereka.’

Hadits Abdullah bin Amr tentang Gangguan Yang Paling Berat Dialami Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam

lbnu lshaq berkata bahwa Yahya bin Urwah bin Az-Zubair berkata kepadaku dari ayahnya, Urwah bin Az-Zubair dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash. Urwah bin Az-Zubair berkata bahwa aku pernah benanya kepacla Abdullah bin Amr, “Betapa seringnya engkau melihat orang-orang Quraisy mengganggu Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam karena permusuhan terbuka yang mereka lakukan?”

Abdullah bin Amr berkata, “Pada suatu hari, aku hadir di pertemuan yang dihadiri tokoh-tokoh Quraisy. Mereka membahas Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Mereka berkata, ‘Kami merasa belum pernah bersabar sesabar kami terhadap persoalan orang ini (Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam). Ia membodoh-bodohkan mimpi-mimpi kita, menghina nenek moyang klta, mencaci maki agama kita, memecah belah persatuan kita, dan mencela tuhan-tuhan kita. Sungguh, kita telah bersabar dalam menghadapi persoalan besar orang tersebut (atau seperti yang mereka katakan).’ Ketika mereka Sedang dalam keadaan seperti itu, tiba-tiba Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam muncul.

Beliau berjalan hingga menyentuh tiang Ka’bah, kemudian thawaf di Ka’bah. Ketika beliau berjalan melewati mereka, mereka menghina beliau dengan beberapa perkataan yang menyakitkan.”

Abdullah bin Amr berkata, “Hal ini aku lihat jelas pada wajah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Beliau tidak menghentikan jalannya, Ketika beliau melewati mereka untuk kedua kalinya, mereka menghina beliau seperti sebelumnya. Hal ini aku lihat pada wajah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam.

Ketika Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berjalan melewati mgyeka untuk ketiga kalinya, dan mereka menghina beliau seperti sebelumnya, beliau berhenti kemudian berkata kepada mereka, ‘Hai orang-orang Quraisy, demi Dzat yang jiwaku berada di Tangan-Nya, apakah kalian tidak mendengar bahwa aku datang kepada kalian dengan membawa kebinasaan’.”

Abdullah bin Amr berkata, “Ucapan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam di atas amat membekas pada diri orang-orang Quraisy, hingga salah seorang dari mereka diam terpaku seolah-olah ada burung bertengger di atas kepalanya, dan hingga orang yang paling keras permusuhannya kepada beliau sebelum ini, setelah mendengar ucapan tersebut berusaha menenangkan beliau dan meminta maaf kepada beliau dengan kata-kata yang sebaik mungkin. Ia berkata, ‘Pergilah wahai Abu Al-Qasim (Muhammad). Demi Allah, engkau bukan orang bodoh’.”

Abdullah bin Amr berkata, “Kemudian Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam meninggalkan tempat tersebut. Keesokan harinya, orang-orang Quraisy mengadakan pertemuan di Hajar Aswad dan aku hadir di pertemuan tersebut. Sebagian di antara mereka berkata kepada sebagian yang lain, ‘Apakah kalian ingat apa yang Muhammad dapatkan dari kalian dan apa yang kalian dapatkan darinya? Namun sayang, ketika ia muncul kepada kalian dengan memperlihatkan apa yang kalian benci, kalian membiarkannya?’

Ketika mereka dalam keadaan seperti itu, tiba-tiba Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam muncul ke tengah-tengah mereka. Mereka meloncat ke arah beliau seperti loncatan satu orang dan mengerumuni beliau sambil berkata, ‘Engkaukah orangnya yang berkata ini dan itu.’ Karena sebelum ini, beliau menghina tuhan-tuhan dan agama mereka.

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, ‘Ya, aku yang berkata seperti itu’.”

Abdullah bin Amr berkata, “Sungguh, aku lihat salah seorang dari orang-orang Quraisy tersebut memegang baju gamis Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Melihat yang demikian, Abu Bakar berjalan ke arah beliau dengan menangis. Abu Bakar berkata, ‘Apakah kalian akan membunuh seorang hanya karena ia mengatakan Tuhanku Allah’?’

Kemudian mereka membubarkan diri. Itulah gangguan terberat yang dilakukan orang-orang Quraisy terhadap Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam seperti yang pernah aku lihat.”

Ibnu Ishaq berkata bahwa sebagian orang dari keluarga besar Ummu Kaltsum, putri Abu Bakar bahwa Kaltsum berkata, “Pada suatu hari, Abu Bakar pulang ke rumah. Sungguh orang-orang Quraisy menarik jenggot Abu Bakar hingga rambutnya menjadi acak-acakan. Abu Bakar memang berjenggot tebal.

Ibnu Hisyam  berkata bahwa sebagian orang berilmu berkata kepadaku bahwa cobaan berat yang diterima Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dari orang-orang Quraisy, pada suatu hari beliau keluar rumah. Beliau tidak  bertemu melainkan seseorang mendustakan beliau dan mengganggunya; ia orang merdeka atau budak. Setelah itu, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam segera pulang ke rumahnya dan mengenakan selimut karena sedih atas apa yang terjadi pada beliau. Kemudian Allah Ta’ala menurunkan  ayat,

“Hai orang yang berselimut. Bangunlah kemudian berilah peringatan.” (Al-Muddatstsir: 1-2). (sy42-Ibn Hisyam 1: 241-243)

Pos ini dipublikasikan di Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam dan tag , , , . Tandai permalink.

Tinggalkan komentar